Analisis system didefinisikan sebagai penguraian dari suatu system informasi yang utuh ke dalam begian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mnegevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkn perbaikkan.
Tahap analisis dilakukan setelah tahap perencanaan system dan sebelum tahap desain system. Tahap ini merupakan tahap yang kritis karena kesalahan dalam tahap ini menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya. Misalanya anda diharapkan pada seuatu masalah untuk menentukan seberapa jauh system tersebut telah mencapai sasarannya. Jika system mempunyai beberapa kelemahan, anda harus dapat menemukannya. Tugas ini yang disebut sebagai analisis system. Tugas utama dari proses analisis system meliputi :
· Menetukan lingkup system
· Mengumpulkan fakta
· Menganalisis fakta
· Mengkomunikasikan temuan-temuan tersebut melalui laporan analisis system
Fakta merupakan bagian dari informasi yang menunjukkan realita, situasi dan relasi yang menjamin analisis dan pemodelan.
Langkah-langkah analisis system
Langkah-langkah dasar yang dilalui dalam analisis system adalah :
1. Identify, mengidentifikasi masalah
2. Understand, memahami kerja system yang ada
3. Analyze, menganalisis system
4. Report, membuat laporan
Pengumpul permintaan
Untuk melaksanakan pekerjaan, anlais system perlu menentukan lingkup dari system yang baru dan mendaptkan informasi yang banyak. Ada 3 sumber dari fakta studi, yaitu :
· System yang berjalan
· Sumber internal lainnya
· Suber eksternal
Beberapa pertanyaan yang diperlukan :
· Informasi apa yang dibutuhkan ?
· Siapa yang membutuhkan ?
· Dalam bentuk apa dibutuhkannya?
· Dari mana asal informasinya ?
· Kapan dan bagaimana dikumpukannya?
Durasi, kompleksitas dan pengeluaran
Masalah utama bagi professional sitem, baik yang baru maupun yang berpengalaman adalah merubah atau menterjemahkan sebuah instruksi permintaan sebuah laporan pembelian harian dari manajemen ke dalam sebuah system pengolahan permbelian dan persediaan yang baru. DFD merupakan salah satu alat yang tepat untuk mendefinisikan lingkup analisis system.
Batasan-batasan yang ada dalam pendefinisan system membatasi penyelesaian system dan rekomendasi yang dihasilkan dari anlaisis. Definisi awal mengenai likup system merupakan dasar untuk mendefinisikan ulang temuan-temuan saat analisis. Biasanya hal ini menghabiskan banyak waktu dan uang, sehingga perlu komitmen waktu dari user untuk ikut berpartisipasi.
Keuntungan dari pemodelan system yang berjalan
Model system yang lama menyediakan kesempatan untuk menentukan apakah system memuaskan, perlu sedikit perbaikan, membutuhkan pemeriksaan yang besar, atau diganti. Model ini juga menyediakn sumber ide perancangan unuk membantu analis mengidentifikasikan sumber yang ada bagi system yang baru.
Saat system baru diimplementasikan, analis bertanggung jawab terhadap penentuan waktu pelaksanaan dan kegiatan yang dibutuhkan untuk menghapus pertahap system yang berjalan dan memulai mengoperasikan system yang baru. Saat dikonversi, analis harus mengetahui tidak hanya kegiatan apa yang akan dilaksanakan tetapi juga kegiatan-kegiatan yang sudah dilaksanakan. Dengan mempelajari dan memodelkan system yang berjalan, analisis akan memperoleh jawaban-jawaban tersebut
Kerugian dari pemodelan system yang tidak berjalan
Dalam banyak situasi dengan kondisi system baru unik dan berbeda sekali dengan system yang ada, mempelajari system yang berjalan kadang-kadang menyesatkan. Buruknya, system yang berjalan mejadi tidak relevan dan menganalisisnya manjadi menghabiskan waktu dan uang. Untuk apa menganalisis dan memodelkan system yang akan dibuang ?” lebih menyenangkan jika mengidentifikasikan apa yang dibutuhkan system baru dibandingkan menggulang kesalah atau membicarakn kembali apa yang terjadi dengan system yang berjalan